Tuesday, November 15, 2005

Namanya Matthew, panggilannya Memet

Adik perempuan saya satu-satunya, Laura, baru saja melahirkan anak pertama. Ini adalah keponakan saya yang ke empat. Sebentar lagi bahkan lima.

Dari semua keponakan saya yang menarik adalah nama-nama yang diberikan oleh orangtuanya masing-masing. Termasuk keponakan terbaru saya yang dinamai Matthew Monang Sinaga. Jelas, anak Medan bung. Wong, suaminya Laura adalah pemuda Batak bernama Bohem Sinaga. Tapi, sambil bercanda, ibunya sudah punya panggilan sayang untuk si Matthew: Memet, hehehe. Mukanya, biar masih bayi, memang sudah kelihatan 'Batak pisan'.

Soal nama-nama 'mentereng' dan 'panggilan sayang' yang biasanya tercipta secara alamiah ini yang paling menarik. Keluarga saya, dan cukup banyak keluarga lain di Indonesia, memang senang berkiblat pada nama-nama asing tanpa mempertimbangkan kalau nama-nama tersebut bisa tidak familiar dengan 'lidah' orang Indonesia.

Contoh lainnya adalah keponakan saya nomor dua bernama Josephine. Tapi karena nenek dari pihak Ibu seorang Sunda tulen, alhasil Josephine mendapat 'panggilan sayang' Epin, tentu diucapkan dengan cengkok Sunda yang kental. Sementara, adiknya yang bernama Dave mendapat 'panggilan sayang' Apit atau Epit. Tentu juga dengan cengkok Sunda yang kental.

Jadinya tak heran bila Matthew sudah dibercandai dengan 'panggilan sayang' Memet. Paling 'beruntung' mungkin keponakan tertua saya yang namanya Angela. Panggilan sayangnya Angel. Cukup afdol buat lidah kita, jadi jarang 'kepeleset' pengucapannya. Tidak ada yang memanggilnya 'Angel' dengan cengkok Jawa yang artinya susah.

Tapi apalah arti sebuah nama, kata Shakespeare. Nama-nama itu tentu telah ditentukan dengan penuh cinta oleh ayah ibunya tercinta. Saya sendiri selaku oom akan memanggil mereka dengan pengucapan yang benar sesuai dengan harapan dari orang tua mereka, tentunya. Mudah-mudahan tidak sering 'terpeleset' lidah ini. Sayang saya sama mereka juga tidak ditakar dari nama kok, hehehe

Anak saya sendiri nama siapa? Uniknya, sekalipun saya anak paling tua bagi ibu saya, saya adalah satu-satunya anak yang belum memberi cucu ke beliau. Jadi belum tahu juga deh -- apabila sampai dianugerahi oleh yang 'di atas' -- apakah saya akan mengikuti jejak adik-adik saya, atau malah memberi nama yang sangat Indonesia.

No comments: